Monday 2 June 2008

Hasrat Membuih, Kebun Teh Wonosari

Obyek Wisata Agro Kebun Teh Wonosari tetap menjadi andalan, karena memilki pesona alam yang menarik dan eksotis.

Werr.rrr.! semilir anginnya membelai jiwa dan menyentuh pori-pori kulit. Rindang pepohonannya meneduhkan mata ini. Sebuah paduan keindahan dan kenyamanan yang mampu membuat terlena jiwa dan raga, luluh bersama hembusan angin yang menyapa.

Pesona wisata agro kebun teh dengan panorama indah, semilir angin pegunungan khas lereng gunung Arjuno yang menyapa lembut para wisatawan, bisa kita jumpai di tempat Wisata Agro Kebun Teh Wonosari. Tidak jauh dari kota Lawang melalui jalan sepanjang 6 km, arah sebelah barat jalan poros Surabaya-Malang. Lokasi yang sering dilalui para wisatawan dalam perjalanan mereka menuju Denpasar, Bali.

Tempat rekreasi kebun teh ini masuk wilayah Lawang atau 30 kilometer utara dari kota Malang dan 80 kilometer dari selatan kota Surabaya, atau bisa dikatakan kurang lebih dua jam perjalanan dari Bandara Udara Surabaya.

Secara geografis, kebun ini berada pada ketinggian 950-1250 meter dari permukaan laut dengan temperatur 19-26 derajat Celcius. Memiliki kelembaban udara pada waktu siang hari antara 60-20 % dan 80-90 % pada waktu malam hari. Sebagai obyek wisata yang mempunyai kekhasan teh, menyajikan sentuhan kepariwisataan dengan nuansa perkebunan, memiliki keindahan dan kondisi iklim yang sejuk dan tampak menarik mata, karena penataannya memasukkan unsur estetika alami dan tentu saja kebersihannya terawat dari berbagai jenis sampah.

Kebun wonosari ini terletak di Desa Toyomarto Kecamatan Singosari, kabupaten Malang, dan merupakan salah satu kebun teh yang dikelola oleh PTP Nusantara XII (Persero). Luas total kebun Wonosari adalah 1.144,31 Ha yang terbagi atas tiga kebun bagian. Antara lain, kebun Wonosari seluas 370,31 Ha di Desa Toyomarto kecamatan Singosari, kebun Gebug Lor seluas 344,11 Ha di Desa Wonorejo kecamatan Lawang dan kebun Raden Agung seluas 429,89 Ha di desa Ambal-ambil kecamatan Kejayan.

Pesona yang dapat ditemukan di area ini adalah hamparan hijau perkebunan teh seluas 1.144,31 Ha yang rindang dengan pohon mahoninya, pabrik pembuatan teh rolas, dan fasilitas lengkap rekreasi dan saran penginapan beserta olahraganya


Berkah Tangan Dingin Orang Belanda
Kebun teh Wonosari ini, memiliki sejarah rumit dan panjang. Diawal berdirinya pada tahun 1875, kebun ini dikelola oleh perusahaan asing asal Belanda NV. Cultur Maatschappy, kemudian awal tahun 1910 hingga 1942, kebun ini ditanami Teh dan Kina. Namun, pada jaman Jepang tahun 1942-1945, sebagian tanaman teh diganti menjadi tanaman pangan, seperti ubi, singkong, dan sejenisnya.

Pada tahun 1945, masa kemerdekaan bangsa Indonesia. Kebun ini diambil alih oleh negara dengan nama pusat perkebunan negara (PPN), dan tahun 1950 tanaman Kina diganti lagi oleh tanaman teh.

Dua tahun kemudian, memasuki tahun 1957 kebun teh wonosari ini tercatat dalam PPN Kesatuan Jawa Timur, hingga tahun 1963 berganti dibawah naungan PPN Aneka Tanaman. Berlanjut pada tahun 1968, kebun ini masuk dalam daftar PNP XXIII dan di tahun 1972 kebun dengan luas buudidaya tanaman pokok teh 628,86 Ha ini masuk PT.Perkebunan XXIII (Persero). Berlanjut lag,i pada tahun 1995 masuk PTP Group Jawa Timur dan tahun 1996 masuk dalam PTP Nusantara XII, serta pada tahun 1994 kebun teh Wonosari ini dikembangkan sebagai Wisata Agro, sebagai diverifikasi pengelolahan Kebun Teh hingga saat ini.

Prioritas untuk wisata
Selain perkebunan teh, daya tarik lain wisiata agro wonosari adalah pengelolaan pabrik teh yang bahan bakunya langsung diambil dari perkebunan teh wonosari. Lokasinya terletak di dalam wisata agro wonosari. Produk tersebut bernama Teh Rolas. Pengunjung tidak hanya sekedar menikmati seduhan teh itu, melainkan juga bisa melakukan kunjungan pabrik, melihat proses pembuatan teh, mulai dari pemetikan pucuk daun teh hingga fermentasi saja. “untuk proses packing, kami sengaja tidak memperbolehkan wisatawan mengetahui prosesnya,”ujar Budi *****, Manager Wisata Agro Wonosari kepada Eastjava Traveler.

Selain itu wisata agro Wonosari juga menawarkan fasilitas-fasilitas rekreasi yang mengasikkan. Antara lain Kolam Renang hangat dengan tiket masuk Rp 10 ribu per orang, Kebun Binatang Mini, Depot Rolas dan catering, Swalayan, Aula santoon & Java Cocoa, wartel, rumah Hiburan musik electone dan Band, Kesenian daerah, dan taman bermain untuk anda yang membawa anak-anak.

Berenag di kolam renang dengan fasilitas air hangat tetap merupakan daya tarik tersendiri, khususnya bagi anak-anak yang suka bermain air. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 10 ribu, anda bersama keluaraga dapat menikmati air hangat khas lawang berpadu dengan panorama kebun teh. Atau melihat berbagai macam souvenir yang dijajakan di Swalayan Rolas, dan membeli mana yang diminati. Bagi anda yang ingin berkeliling melihat pemandangan perkebunan teh, anda bisa mengguanakan fasilitas penyewaan kereta kelinci dan berkuda. Kegiatan berkemahpun mungkin saja dilakukan disebagian area yang sudah disediakan oleh pengelolah.

Moment yang tak kalah menyenangkan adalah saat menikmati panorama kebun teh dengan jalur sepeda sehat di kebun ini. Selain kondisi alamnya yang sejuk, pengunjungpun dapatberolahraga sambil menghirup udara sejuk khas gunung Bromo. Di tempat wisata ini juga aad semacam fasilitas olahraga lainnya, yaitu spak bola, bola voli, dan lapangan tennis.

Pengelolahan obyek wisata inipun memicu pengembangan kawasan dengan berbagai fasilitas untuk kenyamanan pengunjung. Ini antara lain terlihat dengan disediakannya 14 wisma penginapan dari harga Rp 160 ribu per malam hingga Rp 1 Juta 300 ribu. Jumlah kamar penginapan di lokasi ini seluruhnya sekitar 58 kamar.

Tingkat hunian wisma penginapan berkisar 70-95 opersen. Tamu paling ramai terjadi pada hari-hari libur sekolah dan moment-moment tertentu lainnya seperti idul fitri maupun natal dan tahun baru. Sebagian besar pengunjung mereka menyewa wisma menginap satu bulan sebelum mereka memutuskan untuk berlibur, karena jika tidak gigit jari karena tidak mendapatkan wisma pun harus rela diterima. Mayoritas pengunjung, lebih dari 95 persen, adalah wisatawan domestik. Kunjungan turis asing umumnya hanya untuk mampir sejenak dalam perjalanan dari Surabaya menuju Bali, atau sebaliknya.

Dengan bekal saran rekreatif tersebut, pengunjung yang datang pun kian lama bertambah grafiknya. Data sampai dengan bulan April 2008, Kunjungan wisatawan yang rata-rata meningkat sekitar 10 persen setiap tahun sebagai bukti kuatnya daya tarik wisata Agro Wonosari. tercatat sudah 55.952 ribu wisatawan nusantara dan 217 wisatawan mancanegara dalam bulan April tahun ini. Setidaknya jika dibandingkan Kebun teh lainnya yang berada di Jatim, Kebun Teh Wonosari salah satu tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manacanegara.

Demi selalu meningkatkan daya tarik wisatawan terhadap tempat wisata ini, pihak pengelola rupanya telah membuat berbagai rencana pengembangan. Antara lain, 15 wisma baru eksklusif, Tea Walk 3 Km, 6 Km, dan 10 Km, Play Ground yang baru, Taman strawberry, warnet dan ATM bersama, Tea Club House, tempat parkir eksekutif, bangsal Hall berjumlah tiga Aula.

Pengembangan kawasan, baik menyangkut perluasan areal maupun penambahan fasilitas dan kamar-kamar penginapan betapapun patut dihargai. Namun, pengelolahan fasilitas wisatanya kiranya jauh lebih penting. Sebab, wisatawan yang mau berlibur di tempat wisata ini bukan hanya membutuhkan kamar penginapan yang bagus dan bersih, tetapi juga ingin menikmati obyek wisata yang indah dan menarik didukung dengan fasilitas yang lengkap.

3 comments:

Fathir said...

Bila menginginkan Produk ROLAS, Teh Rolas(asli, melati+ vanili), teh hitam, kopi robusta, kopi arabika, kopi lanang maupun kopi luwak
Hub Fathir Hidayat (081556457997) ym : fathir_03 PERUM Kertosari Indah Blok F12 Ponorogo

Fathir said...
This comment has been removed by the author.
NoviGun said...

Darimana didapatnya sejarah kebun teh wonosari diatas? Apakah sumber informasinya terpercaya?
Hal ini agar sejarah tidak simpang siur.