Thursday, 10 April 2008

Makhluk Pemanis Telaga Ngipik

Bosan dengan hiruk pikuk pekerjaan yang tak kunjung selesai, jenuh menghabiskan libur panjang keliling mall dan menjelajah kota. Kenapa tak mencoba berpaling ke suasana tenang perbukitan yang tak jauh-jauh dari perkotaan. Memandangi hijaunya barisan pohon-pohon, tentunya membuat pikiran kita terasa tenang dan nyaman. Kebisingan yang sirna, dan yang ada hanyalah pohon-pohon menjulang tinggi, seakan-akan melindungi kita dari sengatan sinar matahari dan beserta polusi.

Bagi anda yang sudah tahu dengan telaga Ngipik, Gresik. Pasti anda juga sudah pernah mengunjungi dan menikmati adem-nya tempat wisata tersebut. Namun bukan telaga Ngipik yang akan kita jelajahi. Jauh sebelum kita memasuki areal telaga Ngipik, pandangan kita bakan didominasi agung dan indahnya stand-stand yang menjual berbagai macam jenis bunga. Yah, bunga, jajaran stand kembang yang menjadikan maskot telaga Ngipik yang akan mewarnai halaman kepariwisataan telaga Ngipik, Gresik.

Sebanyak enam stand yang tergabung dalam Perhimpunan Pecinta Adenium Indonesia (PPADI ) wilayah Kabupaten Gresik, menawarkan berbagai jenis macam bunga. Mulai dari bunga bonsai penghias halaman rumah sampai jenis bunga koleksi yang harganya selangit. Antara lainnya, jenis adenium, anthurium, gelombang cinta, dan sansivera.

penjual disini umumnya terhitung sudah lama berjualan, diperkirakan bebarengan mulai dibukanya tempat wisata telaga Ngipik, Giri Wana Tirta. Misalnya saja Ninzam Zuhri Khafid, penjual bunga disekitar telaga Ngipik itu mengaku sudah empat tahun berjualan bunga.

Ia dan lima temannya sengaja membuka stand bunga di telaga Ngipik, karena tempatnya yang potensial untuk dikunjungi masyarakat. Pendiri Komunitas Pecinta Adenium Gresik (KOMPAG) ini, selain mengenalkan dan menjual bunga jenis koleksi, juga mempuyai tujuan lain yaitu menjaga keeksistensian komunitas penggemar bunga di Gresik. “kami tidak mau makhluk bernama bunga ini, mengalami nasib tragis seperti Lou Han ang hanya sesaat saja munculnya,”kata Ketua PPADI Jatim ini.

Kawasan stand bunga ini buka pukul tujuh pagi hingga pukul 10 malam, jadi tidak tergantung dengan buka dan tutupnya tempat wisata telaga Ngipik.

SansiVera jadi Incaran Wisatawan Gresik
Kendati tak memiliki daun seindah varian anthurium, namun keunikan bentuk dan daun varian Sansivera yang berfungsi ganda sebagai penyerap racun, kini kembali naik daun, bahkan harganya kini mencapai jutaan rupiah.

Inilah Varian sansivera yang kini tengah diburu oleh kolektor bunga hias, Sansivera Golden farskate Varigata, kalau dulu, sansivera hanya dikenal sebagai tanaman halaman, yang berfungsi ganda sebagai antipolutan (penyerap racun udara). kini sansivera merupakan salah satu jenis tanaman hias yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Menurut Ninzam pemilik Showroom Adenium Bonggol Emas ini, sansi jenis ini merupakan salah satu jenis yang langka, karena itu harganya cukup mahal. jenis sansi yang tumbuh subur di daerah tropis Amerika ini memang memiliki motif dan warna daun yang cukup unik perpaduan antara hijau, kuning dan putih. Sebenarnya Untuk perawatan dan pembiakan tanaman jenis ini cukup mudah dan tidak terlalu membutuhkan perawatan lebih. pembiakannya biasa dilakukan dengan cara pemisahan anakan yang tumbuh tiap tiga bulan sekali. perawatannyapun cukup mudah hanya mebutuhkan penyiraman secara rutin dan teratur.

1 comment:

infogue said...

Artikel di blog ini bagus dan berguna bagi para pembaca. Agar lebih populer, Anda bisa mempromosikan artikel Anda di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di seluruh Indonesia. Telah tersediaa plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://www.infogue.com
http://www.infogue.com/tempat/makhluk_pemanis_telaga_ngipik/