Piala KONI yang merupakan even tahunan dan dijadikan sarana untuk menjaring atlet muda berbakat, tidak dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para atlet junior maupun pemula Surabaya. Terbukti dalam ajang ini para atlet muda harapan Kota Surabaya tidak dapat berbuat banyak, bahkan merekapun harus mengakui keperkasaan duta-duta olahraga dari daerah Nganjuk, yang pada turnamen ini berhasil membawa pulang piala KONI Surabaya dengan mengumpulkan 3 medali emas dan 3 perunggu.
Ketua Panitia Penyelenggara Kejuaraan Gulat Junior se- Jawa Timur, M Sadeli ditemui di Dojo Karate Jatim, Minggu (9/12) mengatakan, kejuaraan yang digelar Pengkot Persatuan gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Surabaya ini mempertandingkan kelompok pemula (SD), Cadet (SMP) dan junior (usia 16-19 tahun). Kejuaraan ini dijadikan sebagai tolak ukur pembinaan prestasi atlet di daerah sekaligus sebagai sarana menjaring atlet gulat junior yang ada di jatim.
Kejuaraan yang diikuti 98 pegulat junior ini sejak awal memang didominasi oleh pegulat dari tiga daerah, yakni Malang, Lumajang, dan Surabaya. Hal ini sudah terlihat sejak babak penyisihan, mereka bisa unggul hampir semua kelas yang dipertandingkan dan beberapa atletnya tampak sempurna menguasai teknik gulat, baik bantingan maupun kuncian.
Pelaksanaan ini memiliki tujuan untuk memajukan pembinaan dan mencari bibit atlet gulat Surabaya berpotensi yang arah pembinaannya dapat difokuskan untuk pemusatan latihan cabang (puslatcab). “ Dijadikan juga sebagai ajang evaluasi promosi degradasi bagi atlet di Puslatcab,” imbuhnya.
Sadeli juga menegaskan, kesempatan untuk bersaing di Piala KONI harus benar-benar ditunjukkan dengan sportivitas yang tinggi. Oleh karena itu pada kejuaraan gulat Piala KONI Surabaya yang ke IV 2007 ini, atlet yang akan tampil untuk mengikuti kompetisi hanya melibatkan atlet lapis kedua dan ketiga. “ Dengan upaya yang kami terapkan semoga para pegulat diharapkan termotivasi untuk mencetak prestasi yang lebih baik,” harapnya dalam
Sementara itu Sekretaris Umum Pengkot PGSI Surabaya HM Endy Ari Surjawan SE saat ditemui WK secara terpisah,mengatakan, kejuaraan kali ini difokuskan untuk atlet junior, karena potensi atlet masih bisa dikembangkan lebih lanjut.
“ Kita butuh banyak atlet muda untuk menggantikan atlet seniornya,” ujarnya.
Pada kejuaraan gulat Piala KONI tahun ini, Pengkot PGSI Surabayaa tidak menitikberatkan pada segi prestasi, namun lebih memfokuskan untuk memberikan motivasi pada pembinaan atlet junior. Hal tersebut dilakukan, lantaran sebagai wadah untuk kompetisi yang mempunyai tingkatan lebih berat, yakni masih ada kalender Kejurda dan Piala Walikota.
Surabaya sendiri menurunkan kekuatan full team yakni dengan 41 pegulat yang terdiri 36 atlet putra dan 5 atlet putri menurunkan dan lima pelatih di empat kategori pertandingan yaitu Pemula, Cadet, Junior, dan Senior.
Hasil lengkap Kejuaraan Gulat Junior se-Jawa Timur, juara umum diraih Nganjuk dengan 3 emas dan 3 perunggu, Lumajang 3 emas dan 2 perunggu, Kota Malang 2 emas dan 5 perak, Surabaya 1 emas 5 perak dan 9 perunggu, Kabupaten Malang 1 emas 1 perak, Kabupaten Madiun 1 emas dan 1 perunggu, serta disusul Lamongan dengan 5 perunggu.put
Friday, 4 January 2008
Gulat Butuh Atlet Muda
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment